Jumat, 28 Oktober 2011

STRATEGI BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA DI SEKOLAH

Kehidupan siswa merupakan kegiatan yang unik dengan segala lika-likunya, dalam kehidupanya siswa selalu berhadapan dengan masalah masalah yang menuntutnya untuk dapat menyelesaikannya denga baik agar dia dapat terus bergerak maju menuju perubahan yang lebih baik.
Permasalahan yang dialami siswa terkadang, dapat diselesaikan sendiri oleh siswa yang bersangkutan, tapi suatu saat mereka juga berkemungkinan unruk tidak bisa menyelesaikannya sendiri. Sehingga dibutuhkanlah bantuan baik dari teman, orang tua, guru maupun konselor.
Konselor dalam hal ini adalah orang yang di dalam lembaga sekolah memiliki tugas yang langsung berkaitan dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa. Dalam melakukan tugasnya tersebut konselor perlu menggunakan strategi yang jitu agar dapat membantu secara optimal dan tugasnyapun dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam makalah ini penulis berusaha untuk memaparkan seputar strategi bimbingan belajar siswa di sekolah, kiranya tulisan ini bermanfaat baik bagi diri penulis sendiri dan juga semoga bermanfaat bagi kalangan yang lebih luas.

PENGERTIAN
Sebelum membahas lebih lanjut tentang strategi bimbingan belajar bagi siswa di sekolah kita perlu juga  mengetahui beberapa pengertian dari strategi, bimbingan, bimbingan belajar, strategi bimbingan belajar dan siswa di sekolah ,dari pendapat para ahli yang akan saya uraikan sebagai berikut:
Strategi adalah: rencana yang cermat menyangkut kegiatan untuk mencapai sasaran.
Bimbingan adalah: menurut Frank Miller (1961), bimbingan adalah proses membantu individu untuk mencapai pemahaman diri dan arah diri terutama untuk membuat penyesuaian tehadap sekolah, keluarga dan masyarakat umum.
Bimbingan belajar adalah: proses membantu kegiatan belajar kepada siswa baik secara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan (prestasi  belajar) secara optimal.
Strategi bimbingan belajar adalah: suatu upaya berencana yang cermat dalam kegiatan bimbingan belajar untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengentas permasalahan yang menganggu, sehingga prestasi belajarnya meningkat dan optimal (sukses akademik).
Siswa di sekolah adalah: subyek inividu yang ikut serta alam proses belajar yang kegiatannya dilaksanakan dalam lembaga yang formal (sekolah).
Dari pengertian yang terpotong-potong di atas maka penulis dapat mensintesiskan bahwa pengertian dari strategi bimbingan belajar siswa di sekolah merupakan suatu upaya yang berencana dan cermat yang dilakukan dalam kegiatan bimbingan belajar  untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengentas permasalahan yang menganggu, sehingga prestasi belajar inividu yang ikut serta alam proses belajar yang kegiatannya dilaksanakan dalam lembaga yang formal (sekolah). meningkat dan optimal (sukses akademik)

TUJUAN
Adapun tujuan dari adanya  strategi bimbingan belajar itu sendiri adalah:
siswa dapat memahami tentang dirinya sendiri, khususnya pada kemampuan belajarnya.
Siswa dapat memperbaiki cara belajarnya ke arah yang lebih efektif dan efisien.
Siswa dapat mengatasi berbagai macam kesulitan belajarnya.
Siswa dapat mengembangkan sikap, kebiasaan, dan tingkah laku yang lebih baik, khususnya yang berkaitan tentang belajarnya. dapat tampil dalam melaksanakan kegiatan belajar dan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.

PERMASALAHAN BELAJAR BAGI SISWA
Ada berbagai permasalahan belajar bagi siswa yang berakibat pada prestasi belajar siswa menurun atau tidak dapat mencapai tujuan belajar yang optimal. Adapun permasalahan belajar yang dihadapi siswa antara lain:
  • Siswa mngalami kesulitan dalam mempersiapkan kondisi fisik dan psikisnya.
  • Siswa tidak dapat mempersiapkan bahan dan peralatan sekolahnya.
  • Sarana dan prasarana di perpustakaan kurang menunjang.
  • Pralatan di laboratorium kurang lengkap, sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan pelajaran.
  • Siswa tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan pertanyaan atau pernyataan dalam proses pembelajaran.
  • Siswa sering melanggar kedisiplinan kehadiran di sekolah, misalnya sering datang terlambat, sering tidak masuk sekolah.
  • Malas mencatat mata pelajaran.
  • Tidak menindak lanjuti proses belajar mengajar.
  • Tidak bergairah atau termotivasi dalam belajar.
  • Tidak gemar belajar secara beekelanjutan.
  • Siswa tidak melaksanakan belajar, dan diskusi kelompok.
  • Tidak bergairah dalam melaksanakan tugas atau latihan mata pelajaran.
  • Siswa malas berkonsultasi dengan guru.
  • Pelayanan guru bidang studi dalam proses belajar mengajar kurang merangsang semangat belajar siswa.
D. MACAM-MACAM BIMBINGAN BELAJAR
Ada beberapa macam bimbingan belajar yaitu:
Bimbingan belajar dengan cara yang efisien.
Bimbingan belajar dengan cara mmbaca buku.
Bimbingan belajar dengan cara mengikuti pelajaran.
Bimbingan belajar dengan cara menyiapkan diri untuk ujian.

E. PENDEKATAN BIMBINGAN BELAJAR.
Ada beberapa macam pendekatan yang dapat dilaksanakan dalam bimbingan belajar, antara lain:
Bimbingan secara individu
Bimbingan individu ini dilaksanakan apabila jumlah siswa yang dibimbing sedikit atau yang bersifat pribadi, misalnya: les privat, pelajaran tambahan dan lain-lain. Bimbingan secara individu dibeakan menjadi beberapa teknik yaitu:
Directvie counseling yaitu: dengan mnerapkan prosedur atau teknik playanan konseling tertuju pada masalahnya, konselor yang membuka jalan pemecahan masalah.
Non-directive counseling, yaitu: dengan menerapkan prosedur bimbingan yang difokuskan pada anak. Adanya pelayanan bimbingan bukan pelayanan yang mengambil inisiatif, tetapi klien sendiri yang mengambil prakarsa, yang menentukan sendiri apakah ia membutuhkan pertolongan atau tidak.
Eklective counseling, yaitu: dengan menerapkan prosedur pelayanan tidak dipusatkan pada pembiming atau klien, tetapi masalah yang dihadapi itulah yang harus ditangani secara luwes, sehingga tenang apa yang dipergunakan setiap waktu dapat diubah kalau memang diperlukan.
Bimbingan secara kelompok
Bimbingan kelompok ini dilaksanakan apabila iswa yang dibimbing jumlahnya banyak. Misalnya: diskusi kelompok, belajar kelompok, kegiatan kelompok, dan lain-lain. Bimbingan secara kelompok ini memiliki beberapa jenis teknik antara lain:
a. Home room program
Kegiatan bimbingan dilakukan oleh guru bersama murid di dalam ruang kelas di luar jam pelajaran. Kegiatan home room dapat digunakan sebagai suatu cara dalam bimbingan belajar, melalua kegiatan ini pembimbing dan murid dapat berdiskusi tentang berbagai aspek tentang belajar.
b. Field trip
Dengan karya wisata murid-murid dapat mengenal dan mengamati secara langsung dari dekat  objek situasi yang menarik perhatiannya, dan hubungannya dengan pelajaran di sekolah.
c. Diskusi kelompok
Dalam diskusi kelompok sbaiknya dibentuk kelompok-kelompok kecil yang lebih kurang terdiri dari 4-5 orang. Murid-murid yang telah tergabung dalam kelompok-kelompok kecil itu mendiskusikan bersama sebagai permasalahan termasuk didalamnya permasalahan belajar.
d. Kegiatan bersama
Kegiatan bersama merupakan teknik bimbingan yang baik, karena dengan melakukan kegiatam bersama mendorong anak saling membantu sehingga relasi sosial positif dapat dikembangkan dengan baik.
e. Organisasi murid
Organisasi siswa dapat membantu dalam proses pembentukan anak, baik secara pribadi maupun secara sebagai anggota masyarakat.
f. Sosiodrama
Sosiodrama adalah suatu cara dalam bimbingan yang memberikan kesempatan pada murid-murid untuk mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang. Maka dari itu sosiadrama dipergunakan dalam pemecahan-pemecahan masalah.
g. Papan bimbingan
Papan bimbingan berfungsi untuk menempelkan banyak hal yang berhubungan dengan pengumuman penting, peristiwa hangat, berita keluarga, tugas atau bahan latihan, berita daerah, berita pembangunan dan lain-lain.
h. Bimbingan secara klasikal

METODE YANG DIGUNAKAN DALAM BIMBINGAN KELOMPOK
Dalam bimbingan kelompok dapat menggunakanberbagai macam metode, antara lain:
1. Ceramah atau pemberian informasi.
Disini siswa diberi pengetahuan mengenai pentingnya belajar. Jadi dengan adanya pemberian informasi itu siswa diharaokan dapat termotivasi dalam belajarnya.
2. Pemberian tugas.
Dengan adanya tugas yang diberikan, siswa akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jadi secara tidak lang sung dengan sendirinya siswa akan termotivasi untuk belajar.
3. Tanya jawab.
Setelah proses pembelajar berlangsung, hendaknya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahaminya.
4. Konseling inidividu atau kelompok.
5. Bimbingan kelompok belajar.
6. Belajar kooperatif.
Dengan belajar kooperatif iswa dapatmenggunakan lembar kegiatan dan saling membantu untuk menuntaskan materi belajarnya.
7. Diskusi.
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaki anar individu dalam kelompok untuk mempebaiki kesulitan belajar yang dialami oleh kelompok siswa.
8. Observasi atau pemantauan.

SASARAN YANG MENDAPATKAN BIMBINGAN BELAJAR.
Yang perlu mendapatkan bimbingan belajar yaitu seluruh siswa yang menunjukkan adanya gejala kesulitan atau masalah belajar dan siswa yang memiliki nilai dibawah rata-rata.

PELAKSANA
Guru bidang studi
Guru sebagai pembimbing dituntut untuk mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Dengan pendekatanm pribadi semacam ini guru akan secara langsung mengenal dan memahami murid-muridnya secara lebih mendalam sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru sebagai pembimbing sekaligus berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar. Sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar, seorang guru diharapkan mampu untuk:
Memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar.
Membantu setiap siswa dalam mengatasi setiap masalahpribadi yang dihadapinya.
Mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya.
Memberikan setiap kesempatan yang memadai agar setiap murid dapat belajar sesuai denga karakteristik pribadinya.
Mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual maupun secara kelompok.
Guru pembimbing konseling.
Wali kelas.
Biasanya wali kelas lebih memahami akan kemampuan siswanya dan wali kelasjuga memantau akan perkembangan kemampuan para siswanya.
Jadi apabila didalam kelas ersebut terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar, wali kelas dapat bekerjasama dengan guru bidang study ataupun konselor.
Kepala sekolah.

PROSEDUR PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR
Langkah-langkah yang ditempuh dalam bimbingan belajar adalah:
1. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu kegiatan yang berupaya unutk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu sengan mencari informasi tentangsiswa meliputi:
  • Data dokumen hasil belajar siswa
  • Menganalisis absensi siswa didalam kelas.
  • Mengadakan wawancara dengan siswa.
  • Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan belajar.
  • Tes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau permasalah yang sedang dihadapi.
2. Diagnosa
Diagnosis adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan data. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
  • Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa ( berat atsu ringan).
  • Keputusan mengenai factor-faktor ysng menjadi sumber sebab-sebab kesulitan belajar.
  • Keputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang mengalami kesulitan belajar.
  • Kegiatan-kegiatan diagnosis adalah sebagai berikut:
  • Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata pelajaran dengan rata-rata nilai seluruh individu.
  • Membandingkan prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut.
  • Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal tujuan yang diharapkan.
  • Kepribadian, misalnya: sering terlambat masuk  kelas, ketidak hadiran dalam kelas, sering membolos dan lain-lain. Sehinga dapat memungkinkan siswa mengalami kesulitan belajar.
3. Prognosis
Prognosis merupakan aktifitas penyusunan rencana atau programyang diharapkan dapat mmbantu mengatasi masalah kesulitan elajar anak didik. Prognosis dapat diatikan amalan apa yang elah diteapkan dalam tahap diagnosis yang akan menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan ramalan mengenai bantuan apa yang harus diberikan kepada siswa untuk membantu mengatasi masalahnya.
  • Dalam prognosis ini dapat berupa:
  • Bentuk treatmen yang harus diberikan.
  • Bahan atau materi yang diplukan.
  • Metode yan akan digunakan.
  • Alat Bantu belajar mengajar yang diperlukan.
  • Waktu kegiatan dilaksanakan.
  • Terapi atau pemberian bantuan
Terapi disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan pogram yang telah disusun pada tahap prognosis tersebut.
Bentuk terapi yang dapat diberikan  antara lain melalui:
  • Bimbingan belajar kelompok
  • Bimbingan belajar individual
  • Pengajaran remedial
  • Pemberian bimbingan pribadi
  • Alih tangan kasus
  • Tindak lanjut atau  follow up yaitu suatu usaha untuk mengetahui keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada siswa dan tindak lanjutnya. Dalam kegiatanm tindak lanjut mendasarkan hasil evaluasi dan analisisnya.
HASIL YANG INGIN DICAPAI
1. Evaluasi
Evaluasi lebih menekankan penggunaan informasi yang diperoleh dengan pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendpat dan membuat kepoutusan-keputusan pendidikan. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar.
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut:
2. Tes Formatif
Penilaianini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untukmemperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.
3. Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran  tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran dauya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa.
4. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, datua atau dua tahun pelajaran
5. Keberhasilan
Indikator Keberhasilan
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal berikut:
  • Daya serap terhadap bahan penbagjran yang diajarkan, mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
  • Perilaku yang dagariskan dalam tujuan pengajaran Intruksional Khusus ( TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok .
  • Namun demikian indicator ang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.

Tingkat Keberhasilan
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai di timgkat mana prestasi ( hasil) belajar yang telah dicapai. Tingkat jkeberhasilan itu adalah sebagai berikut:
1. Istimewa/ Maksimal
Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa
2. Baik Sekali/ Optimal
Apabila sebagian besar ( 76 %-99%) bahan pelajaran yang diajarkan itu dapt dikuasai oleh siswa.
3. Baik Minimal
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% - 75 % saja dikuasai oleh siswa.
4. Kurang
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % dikuasai oleh siswa.
Dengan melihat dat yang terlihat dalam format daya serap siswa dalam pelajaran dan presentase keberhasilan siswa dalam mencapai TIK tersebut, dapatlah diketahui keberhasilan proses belajr mengajar yang telah dilakukan siswa dan guru
Setelah memperoleh bimbingan belajar, diharapkan akan terjadinya perubahan pada diri siswa, seperti:
  • Peningkatan penguasaan materi pelajaran
  • Peningkatan prestasi siswa
  • Teratasinya masalah-masalah belajar
  • Terselesaikannya proses belajar secara tepat waktu.
Daftar Nama Bimbel
  • Primagama
  • Neutron
  • Quantum Brain
  • Nurul Fikri
  • BTA 70
  • Study Revenvic